TsukasaxKai, siapa yg lebih tahan lama (???) O.O??

Posted: August 9, 2008 by Kyrie Kai-ka in Fanfic
Tags: ,

sakit hati gara2 gak bisa donlot Kamikaze-nya DespairsRay,, jadi Keka post aja ni fanfic
kayak biasa,, sebelonnya ni fic udah pernah di post di multi Keka utk kalangan terbatas
tapi disini Keka share bwt umum ajah ^^

yak silakan menikmati kenarsisan Keka :mrgreen:

Title: TsukasaxKai, siapa yg lebih tahan lama (???) O.O??
Author: Keka
Fandom: Jrock – DespairsRay, the GazettE
Special guest: (???)
Genre: menurutmu apa?? ^^
Finished: 06 Aug. 2008
Note: hehee.. iseng niy.. mempertemukan kedua swami Keka nan tercayang dlm 1 fic ^^
Ni fic HOT bgt loh~ jgn muntah ato nimpukin Keka kalo udah selese baca ya… *ngabuuur*

==TxK==

Suasana bergemuruh. Sepertinya ada kehebohan yang terjadi di ruangan itu.

“Aaakkhh.. sakit.. sudah jangan.. cukup.. aaaakkhh..aah..” Swara itu terdengar merengek-rengek.

Lalu tidak lama kemudian keluarlah swara yang agak cemprengan tapi ngangenin itu. “Sakit?? Padahal aku gak melakukannya dengan kasar.”

“Hwaaaaa… Kai tegaaaaa…”

Hee??? Kok ada swara cempreng yang laen ya…

“Jangan melakukan itu terlalu keras. Nanti itunya bisa sakit.” Terdengar swara lain yang lebih kalem.

“Kenapa kamu ikut-ikutan? Inikan urusanku sama dia!”

“Tapi ‘dia’ ini siapa?!! Jangan ngaku-ngaku ya…!! ‘dia’ melakukan ini buat aku! Trus ngapain kamu ikut-ikutan nimbrung?!!” Swara kalem itu mendadak berapi-api.

“I- itu karena aku gak rela kamu sendiri yang enak. Aku kan juga mau!!”

“Tapi ‘dia’ maunya sama aku bukan sama kamu!! Dasar pikun!! Balik sonoh ke bandmu!!”

Lagi-lagi kedua laki-laki itu ribut-ribut gak jelas. Memangnya apa sih yang mereka ributkan??

“Aku yang lebih hebat!! Lebih TAHAN LAMA!!”

Kai terdengar gak mau kalah dari lawannya. “punyaku juga TAHAN LAMA!! Mau bukti??”

“Boleh, ayo kita buktikan siapa yang paling TAHAN LAMA!!”

Sementara pihak yang jadi sumber masalah keributan…

“ng.. Tsukasa sudah.. gak usah dibuktiin.. dua-duanya tahan lama kok. Gak cepet aus.. udah ya.. berenti.. daripada semuanya pada tau.. sama a- apa yang kita lakuin b’tiga ini, di ruangan sempit ini.”

Bertiga?? Di ruangan sempit?? Pada ngapain ya…??

Dan sama siapa?? <- ini yang lebih penting!!

“GAK BISA si bocah koler ini harus ngakuin kalo aku yang lebih TAHAN LAMA!!” Tsukasa mulai meninggikan nada suaranya.

“Siapa yang koler??? Jelas aku yang lebih TAHAN LAMA!!! Sudah manis, ramah tamah, pinter masak pulak!!”

“GAK ADA HUBUNGANNYA!!! Pokoknya sekarang juga kita buktikan!! Ayo keluarkan ‘punyamu’!!”

“Kamu duluan!!”

“Okeh!! Jangan pingsan ya kalo udah liat ‘punyaku’!!

1 minute later…

“Cih, segitu doank!! Niy ‘punyaku’ lebih gede!!” Kai tampak memperlihatkan sesuatu yang dia sebut dengan ‘punya’nya.

“Gede doank gak jaminan TAHAN LAMA!! ‘punyaku’ lebih kuat. Pegang aja niy kalo gak percaya.”

“Hee?? Pegang ‘punyamu’?? gak salah??!! CUIH,, NAJIS!!”

“Kyaaaaaaa… jangan pada ngasih liat punyanya masing-masing donk!!! ‘Itu’ bukan untuk dipamerin kan?!!”

Tsukasa dan Kai tampak manggut-manggut. “Bener juga ya.. bukan begini cara yang tepat untuk menunjukkan kehebatannya.” Lalu mereka saling berpandangan. “Kita buktikan berdua siapa diantara kita yang ‘Punyanya’ lebih hebat dan tahan lama.”

Kai menyetujui tantangan Tsukasa.

Lalu mereka pun pergi berdua saja ke suatu tempat meninggalkan orang ketiga yang jadi sumber permasalahan awal.

“Loh?? Kok malah aku yang ditinggalin ya…???” bertanya-tanya bingung.

–++–

1 hour later…

“Apa-apaan si Tsukasa itu?!! Sudah bolos latihan, sekarang malah nyuruh kita datang ke tempat ini!!” Karyu tampak mengomel. Di sampingnya ada Hizumi dan Zero yang juga kelihatan sebel.

“Katanya dia mau membuktikan sesuatu. Buktiin apa ya..” Zero bertanya-tanya.

“Gak penting. Ayo kita balik ke studio.” Ajak Hizumi.

“Tapi mana bisa latihan kalo Tsukasa gak ada.” Zero berkata sambil bersiap merokok untuk menghilangkan kebosanannya.

Dari arah yang berlawanan, tampak empat orang pemuda yang wajah dan penampilannya sudah tidak asing lagi.

“Lho.. itukan personil-personil gazette ya..”

Karyu dan Hizumi menoleh ke arah yang di tunjuk Zero. “Mau apa mereka juga kemari?”

Zero menggeleng seiring dengan pertanyaan Karyu.

Sementara itu si bocah-bocah Gazette…

“Ngapain sih si pikun itu nyuruh kita kesini??!!” Reita mengambil tempat duduk di samping Ruki. Dan wajahnya terlihat menekuk.

“Tauk tuh. Pikun kalee kalo hari ini kita masih ada latihan. Dasar leader gak guna!! Beneran kah dia itu leader kita??” Uruha melirik ketiga temannya.

Ruki hanya menggeleng. Kebalikannya dari Aoi yang malah manggut-manggut.

“Awas aja kalo dia nyuruh kita kesini untuk urusan yang gak penting-penting amat!! Bakal ku lubangin beneran pipinya!!” ancem Reita.

Lalu dua orang yang jadi sumber pembicaraan itu pun muncul.

“Loh?? Itukan drummernya DespairsRay.. kok Kai bisa sama-sama dia ya..” Ruki bingung.

Sementara itu dari tempat berbeda yang gak cukup jauh dari para personil Gazette, di tempat Hizumi, Karyu dan Zero menancapkan bokongnya.

“Ngapain Tsukasa sama drummernya Gazette?” Hizumi sama bingunnya seperti Ruki.

“Aku gak tau kalo mereka temenan.”

“Tapi kayaknya mereka terlihat gak lagi temenan deh.” Zero berkata sambil menopangkan dagu pada kedua telapak tangannya.

Selagi personil Despa duduk anteng di tempat mereka masing-masing, para personil Gazette malah sudah menghampiri drummernya.

“Kai, ngapain sih?!!” Tanya Ruki bersungut-sungut.

“Aku mau mbuktikan sama si drummernya Despa ini kalo aku lebih hebat daripada dia.” Kai melirik sinis ke arah Tsukasa. Dan Tsukasa pun membalas dengan melirik sinis pula.

Aoi lalu menarik drummernya ke pojokan dan membisikinya sesuatu… “Yang bener aja Kai, kamu jangan becanda dong!! Dia itu drummernya DespairsRay loh~”

“Memangnya kenapa? Jadi kamu juga nganggap kalo dia itu lebih hebat daripada aku?!!”

“Bu- bukan gitu Kai, tapi liat liat dulu dong lawannya.” Uruha ikut-ikutan nimbrung.

“Memangnya kehebatan apa sih yang mau kamu buktikan?” Reita yang ikut-ikutan nimbrung tiba-tiba bertanya.

“Dasar Rei dodol!! Sudah jelas dong kehebatan dalam bermain drum, iya kan Kai?!”

“Bukan Uru, bukan kehebatan dalam bermain drum. Klo yang itu sih aku udah yakin kalo aku yang lebih hebat.” Tumben ni drummer jadi sombong.

“Jadi kehebatan apa dong?” Uruha kembali bertanya.

Kai menarik nafas panjang sebelum menjawabnya. “Aku mau ngasih liat kalo aku lebih tahan lama.”

“Tahan lama?????” ketiga orang itu bertanya-tanya, sementara Ruki malah dengan antusias dan noraknya meminta tanda tangan pada Tsukasa.

“Apanya yang tahan lama????”

“err.. itu… kalian liat aja nanti ya..” Kai mesam mesem gjs.

5 minutes later..

“WAT???!!!” Ketiga member Despa itu membelalakkan matanya.

“Kamu nantangin drummer Gazette??!!” Seru Karyu seperti gak percaya.

“Yang bener aja Tsukasa, itu sama aja menjatuhkan martabat kan!! Kita semua tau kalo kamu lebih hebat daripada dia.”

Telinga personil Gazette mendadak naik saat drummernya disepelekan seperti itu. Mereka langsung menghampiri personil2 Despa tsb.

“Jangan seenaknya ya.. !! daripada kalian, kami ini lebih laku dan digilai cewek-cewek!! Drummer kami juga paling hebat seJepang eh bukan, lebih tepatnya paling hebat sejagat raya!” Aoi mengkoreksi ucapannya dan membangga-banggakan secara hiperbolis kehebatan Kai.

“Kalian itu kan cuman band pasaran, gak lepel kalo harus dibandingin sama kita yang udah lebih dulu mayor.” Karyu gak mau kalah.

“Biarin aja pasaran yang penting kan laku weee!! Daripada kalian, kami lebih banyak ngeluarin single-album. Dan semuanya laris manis kayak gado-gado bumbu petis.” Uruha menjulurkan lidahnya dan menggoyang-goyangkan pinggulnya seperti mengejek Karyu.

Karyu mendadak panas. Gak terima dia dihina dinata sama gitaris kucrut sok kecentilan macemnya Uruha. Mau disunat niy si gitaris. Sungut Karyu dalem ati. Tanpa ba bi bu lagi, si mas leader ini narik vokalisnya. “Kalian gak punya pokalis secaem dan seenergik Hizupei ku sayang.” *jilat jilat leher Hizumi* (Hizumi: hiii… geyiiiii…)

“Tapi kita punya si chibi Ruki yang imud dan bersuara seksi.” Reita ikut-ikutan narik Ruki tapi gak pake jilat-jilat. “Ayo Ruki tunjukin kehebatanmu ke mereka.” Seru Reita.

Ruki diem sampe akhirnya matanya berkaca-kaca… “Hizumi-san…” *speechless* *ngeluarin pulpen ma kertas* “Minta tanda tangannya dong…” *nyembah-nyembah*

Reita, Aoi, Uruha… *dalem ati* apa-apan si Ruki ini?!!!

“Dari dulu Ruki ngidolain bang Hizumi.” *ngeluarin henpon* “Poto bareng ya.. ya ya.. mau ya..”

Hizumi *bengong*

Reita buru-buru narik pokalisnya. “Kamu ini apa-apaan Ruki?!!! Jangan kagum sama mereka dong!! Mereka itu lagi nginjek-nginjek kita sekarang!!” seru Reita berapi-api.

“Tapi kan cuman minta tanda tangan ma poto bareng aja gak papa kan… jarang-jarang ini kita ketemu mereka.”

“Tapi jangan sekarang dong!!!”

Ten minutes later…

“jadi peraturannya sederhana, siapa yang paling lama itu yang jadi pemenangnya.”

“Tu- tunggu dulu Tsukasa.. maksudnya paling lama niy apaan??!!!” Karyu bertanya bingung.

“Iya nih, dari tadi tahan lama tahan lama mulu. Kalian mo ngedrum battle kan?!”

Tsukasa dan Kai menggeleng. “Kita mo mengadu uji ketahanan ‘milik kita’ berdua.” Ucap mereka bebarengan. Tumben kompak.

“MILIK KITA BERDUA?????!!!!” ke3 despa dan ke4 Gazette melotot bersamaan dan saling bisik-bisik. “Apanya mereka sih yg mo diuji ketahanannya?? Mereka kayaknya mulai kurang waras deh~”

“Iya ya.. yang kayak gitu kan gak perlu diuji, apalagi sampe manggil kita semua disini.”

“Memangnya kalo sudah tau siapa yang paling tahan lama,, trus hadiahnya apa?” Tiba-tiba Ruki nyeletuk.

Tsukasa dan Kai kemudian menunjuk sesuatu, err.. lebih tepatnya seseorang.

Dari kejauhan tampak cewek manis, kesepian dan duduk sendiri memainkan jemarinya. Siapakah dia sodara-sodara??? ^^

“Hah??!! Cewek!!! Jadi kalian rebutan cewek?!!!” Zero seperti gak percaya

“Cih, gak mutu!!” Uruha malah alergi dengernya.

“Kenapa kalian bisa ngerebutin cewek itu sih?!” Tanya Karyu bingung.

“Ini gara-gara si pikun sok kemanisan ini. Padahal aku lagi asik-asiknya maen sama tu cewek di ruangan sempit, tapi tiba-tiba dia dateng trus ngerebut cewek aku buat diajakin maen sama dia!! Ya jelas aku gak terima dong!!” Tsukasa berapi-api.

“Tapi kan sebelumnya dia itu cewek aku! Aku cuman ngambil apa yang jadi hakku sebelumnya!! Trus dia gak percaya kalo punyaku lebih tahan lama, pake nantangin segala lagi.” Kai juga mulai berapi-api.

“Terserah kalian mo ngapain dan ngebuktiin apa, tapi jangan bawa-bawa kita dong!!!”

Semua setuju dengan ucapan Karyu.

“Tapi kita butuh pengakuan kalian sebagai saksi.” Lagi-lagi Tsukasa dan Kai berkata kompak.

“SAKSI DENGKUL KALIAN PILAS!!! Jangan bawa-bawa kita buat urusan begituan!!” Seru Aoi mendadak esmosi.

“Urusan begituan apa sih?!” Kali ini malah Tsukasa dan Kai yang melongo bingung.

“Yee dia malah balik Tanya, itukan yang kalian maksud dengan ‘tahan lama’.. tahan goyang berjam-jam tanpa letoy.”

Tsukasa dan Kai mengangguk kompak dengan ucapan Aoi.

“Kalo begitu sih gak perlu pendapat kita. Kalian berdua cukup Tanya ke cewek itu. Kalian berdua udah pernah maen sama dia kan?!”

Lagi-lagi Tsukasa dan Kai mengangguk.

“Nah Tanya aja sama dia, siapa menurut dia diantara kalian yang paling hebat dan tahan lama.”

“Iya ya bener juga.”

Ten minutes later again…

Si cewek tampak bingung saat sembilan orang kakkoi itu menatapnya. “A- ada pa ya..” Tanyanya gugup.

Karyu yang kurus tinggi langsung merangkul pundak cewek pendek itu. Si cewek mbatin.. buzeeedd tinggi amat niy orang! Tsukasaku sajo tidak setinggi begino.

“Jawab sekarang juga..” Karyu mendekatkan wajahnya ke wajah si cewek itu sedekat mungkin. “Siapa diantara Tsukasa ato Kai yang menurutmu permainannya paling hebat dan paling tahan lama?!!”

Si cewek bukannya ngejawab malah keringet dingin ketakutan.

Tsukasa langsung nyeret leader bandnya menjauh dari si cewek. “Jangan mengintimidasi terlalu intim begitu dong!! Kan cewekku jadi takut!”

Aura buas Kai tiba-tiba kembali muncul. “Siapa yang kamu bilang cewekmu HAH?!!! DIA INI CEWEK TEMEN MAEN AKU!!!”

Dan kembalilah terjadi perebutan seperti di awal cerita. Tsukasa dan Kai masing-masing menarik tangan si cewek itu.

“Hwaaaa… sakiiiitt… kalian jahat!!” Si cewek mulai nangis. *lebay bgt padahal nariknya gak kuat*

Datanglah Hizupei si pembela kebenaran yang hatinya sangat tersayat-sayat jika ngeliat cewek mewek.

“SETOOOOOOOOOPPPPPP!!!” Hizumi langsung menimpuk kepala Tsukasa dan Kai secara bergantian, lalu merebut si cewek yang masih termehe-mehe. “Kamu gak papa hanii??”

Si cewek ngangguk-angguk tapi tetep mewek.

“Siapa namamu hanii? Ini akang kasi permen biar gak mewek lagi.”

Cewek itu ngambil permen dari tangan Hizumi sembari mengucapkan namanya dalam satu kali ucapan…

“Keka..” (Pembaca: *muntah*)

Melihat si cewek berwajah innocent tsb, Hizumi jadi tidak tahan untuk tidak mendekapnya dan berusaha melindunginya. (Keka: yay dekaplah daku sebelon daku dibantai para pembaca XDD)

Hizumi *dalem ati* pasti cewek polos ini dimampaatin ma duo drummer begajulan ntu, makanya mau aja diajakin main. Huh!! *gak terima* (Keka: hehehee.. tapi seh saiah terima aja biar diapa-apain XD)

Tsukasa dan Kai mendadak liar bersama-sama lalu bersiap membantai Hizumi yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. (Pembaca: huh,, padahal authornya ini yg ngambil kesempetan dlm kesempitan *misuh2*)

Aoi berusaha bijak. “Sebaiknya kita hentikan perselisihan. Gak ada untungnya memperuncing permasalahan cuman gara-gara cewek. Apalagi sampe bawa-bawa nama ben.”

Lalu si cewek yang baru aja terlepas dari dekapan Hizumi mulai ambil suara..

“ng.. gomen.. sebenarnya ada apa sih..” Masih pasang tampang sok polos.

“Eh mbak, situ gak nyadar ya kalo sudah bikin drummer kita-kita berantem?!!” Uruha sewot.

Si cewek lagi-lagi pasang pose gak tau apa-apa sambil menggelengkan kepalanya.

Uruha geregetan. “Kok mau aja sih diajakin maen ma mereka berdua?!! Kamu ini murahan ya?!!”

Si cewek lagi-lagi mewek gara-gara dikatain murahan ma tante Uruha.

“Uruha bego!! Dia jadi nangis lagi tuh.” Kali ini Reita yang jadi pembela kebenaran dan gak tega liat cewek mewek. “Cup cup cup.. sinih Rei dekep.” (Keka: douzo kang Rei.. Keka reila..) (Pembaca: *makin misuh2 sambil ngasah golok*)

“Hukshuks,, kok Keka dikatain murahan sih.. padahal kan Keka cuman maen sama aniki Tsukasa dan Kai..”

“Maennya apa dulu!!” Uruha masih sewot.

Si cewek melepaskan diri dari dekepan Reita, lalu menunjukkan sesuatu kepada mereka semua.

“Kita cuman maen ini kok.”

Tampak sebuah benda agak bulet tapi gak bulet yg ujungnya lancip dan ada alat pemutarnya.

“Kita cuman maen beyblade aka gangsingan ini.”

Semua kecuali Tsukasa dan Kai.. *melongo*

“Ja- jadi maksudnya tahan lama itu…”

“Iya, jadi kalo benda ini di lepas dari alat pemutarnya ini kan.. jadinya bisa muter-muter. Nah waktu Keka maen ini sama aniki Tsukasa,, tiba-tiba aniki Kai dateng trus maksa Keka maen adu beyblade ma dia aja. Ya udah.. Keka ladenin aja,, ta- tapi.. aniki Tsukasa marah-marah.. trus tangan Keka ditarik-tarik kayak tadi… kan sakit.. trus mereka malah ninggalin Keka buat ngebuktiin siapa diantara beyblade mereka yg muternya paling tahan lama.. gitu deh ceritanya…”

Shiiiiing~

Sesaat ruangan itu mendadak sepi. Hanya ada burung-burung kecil yg berkoak-koak dan angin yang berhembus mengibarkan dedaunan yang rontok di musim gugur.

Lalu ketujuh member Despa dan Gazette itu menatap tajam ke arah drummer mereka yang pura-pura cuek.

“Jadi kita semua dipanggil disini cuman buat nontonin kalian adu beyblade?!!” Karyu, mas leader dari Despa mendadak naik pitam. Ternyata drummernya bolos latihan cuman gara-gara maen beyblade..

“Kai~!!!” Uruha dan Aoi mengepalkan tangannya, siap-siap nonjok leadernya yang gak guna tapi manis itu.

Tsukasa dan Kai mendadak bingung ngeliat emosi tergambar di wajah teman-temannya. “ng.. ka.. kalian kenapa sih?! Kan sekali-kali gak papa maen-maen gini.. niy liat.. lucu kan bisa muter sambil goyang-goyang..” Kai menunjukkan beybladenya yg berputar-putar di lantai.

“Ini bukan waktunya maen-maen gak jelas kayak gitu!!!” Seru Aoi dan Uruha bersamaan.

Demo ne…

1 hour later…

Tampak saat ini semuanya baik-baik saja. Walopun yah… gak juga sih…

Tsukasa dan Kai udah damai dan sekarang sibuk main beyblade be3 bareng Keka. Tapi yang laennya…

“Hizumi dodol!!! Seharusnya kamu muter beybladenya lebih kuat!!! Tuh kan jadi kalah dari Ruki cebol!!” Seru Karyu esmosi.

Reita yang gak terima Ruki dibilang cebol, langsung nimpuk gitaris kurus jangkung itu pake beybladenya. Karyu gak terima ditimpuk Reita, akhirnya berusaha nimpuk Reita pake beybladenya tapi sayang malah kena Uruha. Dan Uruha nimpuk balik tapi malah kena Zero yang dari tadi anteng.

Otomatis Zero yang anteng gak terima dan akhirnya malah nimpuk kepala Aoi karena dikiranya si Aoi yang nimpuk kepalanya. Dan beberapa saat kemudian mulailah terjadi adu lempar-lemparan beyblade diantara mereka yang berlanjut dengan baku hantam dan jotos-jotosan.

Keka: Kayaknya di belakang ada ribut-ribut..
Tsukasa: Biarin aja. *sambil ngajarin Keka muter beyblade yg bener*
Kai: he’eh biarin aja.

Dan ketiga orang itu pun sibuk dengan dunia mereka sendiri ^^

-finish-

Ps: jangan ada yg protes ya kalo Keka jadi special guest di fic ini. Nemenye juge penpik ^^ *ngabuuur sebelon digetok*

Leave a comment